Langsung ke konten utama

LMCR ke 6 Tahun 2011 : Lomba Menulis Fiksi Paling Bergengsi


Lomba Menulis Fiksi Paling Bergengsi

LMCR KEMBALI MENGUNDANG ANDA UNTUK BERPRESTASI

Raih Hadiah Total Rp 95 Juta

Syarat-Syarat Lomba





  1. Lomba ini terbuka untuk pelajar SLTP (Kategori A), SLTA (Kategori B) dan Mahasiswa/Guru/Umum (Kategori C) dari seluruh Indonesia atau mereka yang sedang studi/bertugas di luar negeri
  2. Lomba dibuka 21 April 2011 dan ditutup 21 September 2011 (stempel pos)
  3. Tema Cerita: Dunia remaja dan segala aspek serta aneka rona kehidupannya (cinta, kebahagiaan, kepedihan, kekecewaan, harapan, kegagalan, cita-cita, persahabatan, pengalaman unik, petulangan maupun perjuangan hidup)
  4. Judul bebas, tetapi mengacu pada tema Butir 3
  5. Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari satu judul. Judul boleh menggunakan bahasa asing
  6. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik, benar dan indah (literer). Bahasa daerah, bahasa prokem, bahasa gaul dan bahasa asing boleh digunakan untuk dialog (bukan narasi)
  7. Naskah yang dilombakan harus asli, bukan jiplakan dan belum pernah dipublikasikan
  8. Ketentuan naskah:
  1. Ditulis di atas kertas ukuran kuarto atau A-4, ditik berjarak spasi 1,5 spasi, huruf 12 font Times New Roman, margin kiri-kanan rata maksimal 3Cm
  2. Panjang naskah 6 (enam) – 10 (sepuluh) halaman, diprint 3 (tiga) rangkap (copy) disertai file dalam CD
  3. Naskah disertai sinopsis, biodata singkat pengarang dan foto dalam pose bebas ukuran postcard. Lampiran lainnya: Fotocopy KTP/SIM atau Kartu Pelajar/Mahasiswa dan Kartu Keluarga (pilih salah satu)
  4. Setiap judul naskah yang dilombakan wajib dilampiri 1 (satu) kemasan LIP ICE jenis atau saja atau segel SELSUN jenis apa saja
  5. Naskah yang dilombakan beserta lampirannya dimasukkan ke dalam amplop tertutup, cantumkan tulisan PESERTA LMCR-2011 sesuai dengan kategorinya pada bagian kanan atas amplop
  6. Naskah dan persyaratan (Butir e) dikirim ke alamat:

Panitia LMCR-2011 ROHTO-MENTHOLATUM GOLDEN AWARD

Jalan Gunung Pancar No.25 Bukit Golf Hijau, Sentul City

Bogor 16810 – Jawa Barat

  1. Hasil lomba diumumkan 15 Oktober 2011 melalui website: www.rayakultura.net dan www.rohto.co.id
  2. Keputusan Dewan Juri bersifat final dan mengikat
  3. Naskah yang masuk ke Kotak Pos Panitia LMCR-2011 menjadi milik PT ROHTO, hak cipta milik pengarangnya
  4. Informasi lebih lanjut silakan e-mail ke: lmcr.kelima@gmail.com

Hasil Lomba dan Hadiah Untuk Para Pemenang

Pajak hadiah para pemenang ditanggung PT ROHTO Laboratories Indonesia

Kategori A (Pelajar SLTP)

  • Pemenang I – Uang Tunai Rp 4.000.000,- + ROHTO-MENTHOLATUM GOLDEN AWARD
  • Pemenang II – Uang Tunai Rp 3.000.000,- + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • Pemenang III – Uang Tunai Rp 2.000.000,- + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • 5 (lima) Pemenang Harapan masing-masing mendapat Uang Tunai Rp 1.000.000,- + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • 10 (sepuluh) Pemenang Harapan masing-masing mendapat Bingkisan dari PT ROHTO + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • 15 (lima belas) Pemenang Karya Favorit masing-masing mendapat Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • Sekolah Pemenang I, II dan III berhak mendapat 1 (satu) Unit TV

Kategori B (Pelajar SLTA)

  • Pemenang I – Uang Tunai Rp 5.000.000,- + ROHTO-MENTHOLATUM GOLDEN AWARD
  • Pemenang II – Uang Tunai Rp 4.000.000,- + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • Pemenang III – Uang Tunai Rp 3.000.000,- + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • 5 (lima) Pemenang Harapan masing-masing mendapat Uang Tunai Rp 1.000.000,- + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • 15 (lima belas) Pemenang Harapan masing-masing mendapat Bingkisan dari PT ROHTO + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • 50 (lima puluh) Pemenang Karya Favorit masing-masing mendapat Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • Sekolah Pemenang I, II dan III berhak mendapat 1(satu) Unit TV

Kategori C (Mahasiswa/Guru/Umum)

  • Pemenang I – Uang Tunai Rp 7.000.000,- + ROHTO-MENTHOLATUM GOLDEN AWARD
  • Pemenang II – Uang Tunai Rp 6.000.000,- + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • Pemenang III – Uang Tunai Rp 4.000.000,- + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • 5 (lima) Pemenang Harapan Utama masing-masing mendapat Uang Tunai Rp 1.500.000,- + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • 20 (dua puluh) Pemenang Harapan masing-masing mendapat Bingkisan dariPT ROHTO + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • 200 (dua ratus) Pemenang Karya Favorit masing-masing mendapat Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
Seluruh pemenang mendapat Antologi LMCR-2011 dan Buku TELAGA INSPIRASI MENULIS FIKSI karya Naning Pranoto





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perihal Membaca Puisi

beberapa waktu lalu saya, entah beruntung atau untung, menjadi juri lomba baca puisi di beberapa tempat. yakni di kampus dan di departemen agama Sidoarjo. untungnya dari Depag saya mendapat honor juri (hehehe...) namun sangat disayangkan di kampus nihil. maksud saya nihil honor. apa boleh buat, saya harus menempatkannya sebagai nasionalisme. ternyata ada beberapa pokok yang harus saya garis bawahi. lomba baca puisi atawa deklamasi ternyata masih tetap diartikan sebagai parade teriak-teriak. mengapa? sungguh sebagian besar peserta edan dengan cara berteriak. ya mungkin mitos bahwa baca puisi harus diselingi dengan teriak itulah yang masih tertanam di sebagian pikiran peserta. lantas, bagaimana dengan peserta yang tidak bengok-bengok? bagus. katakanlah ada suatu penempatan situasi. kapan puisi harus dibaca keras dan pelan. sebagian peserta baca puisi abai dengan hal ini. selanjutnya ada pola yang sama yang saya perhatikan. bagaimana sebagian peserta selalu mengucapkan kata...puisi X...bu

DODOLIT DODOLTOLSTOY: Catatan Singkat Atas Cerpen Terbaik Kompas 2010

Oleh Akmal Nasery Basral* I/              SEPASANG pembawa acara pada  Malam Penghargaan Cerpen Terbaik Kompas 2011  yang berlangsung di Bentara Budaya Jakarta semalam (Senin, 27 Juni) membacakan profil para cerpenis yang karyanya terpilih masuk ke dalam antologi  Cerpen Pilihan Kompas 2010 . Sebuah layar besar memampangkan foto mereka dengan sinopsis cerpen masing-masing.             Saat  Dodolit Dodolit Dodolibret  (selanjutnya ditulis  Dodolit ) karya Dr. Seno Gumira Ajidarma ditampilkan, yang terbaca oleh saya ’kisah Guru Kiplik yang mengajari penduduk sebuah pulau terpencil cara berdoa yang benar. Usai mengajar guru itu pergi dari pulau. Penduduk yang merasa belum bisa memahami cara berdoa yang benar, mengejar perahu sang guru dengan cara berlari di atas air.’ Kira-kira seperti itulah sinopsis yang tersaji di layar. Dari informasi sesingkat itu -- selain saya juga belum membaca versi lengkap  Dodolit  – pikiran saya secara spontan teringat nama seorang penulis Rusi

Puisi-puisi Dorothea Rosa Herliany (puisi lama)

MISA SEPANJANG HARI setelah letih merentang perjalanan, kita sampai di perempatan sejarah. menghitung masasilam dan merekareka masadatang. segala yang telah kita lakukan sebagai dosa, berhimpithimpitan dalam album. berebut di antara mazmurmazmur dan doa. dan kita pun belum putuskan perjalanan atau kembali pulang. katakata gugur jadi rintihan. percakapan berdesis dalam isakan. keringat anyir dan darah bersatu menawar dahagamu yang terlampau kental. engkau imani taubatku yang mengering di antara dengkur dan igauan. tubuh beku di antara altaraltar dan bangkupanjang. di antara mazmur dan suara anggur dituangkan. di seberang mimpi, pancuran dan sungai mati dengan sendirinya. tibatiba kaupadamkan cahaya itu. ruang ini gelap. aku raba dan kucaricari tongkat si buta. kutemukan cahaya dalam fikiranku sendiri. pejalan beriringan di antara gang dan musim yang tersesat. kunyalakan cahaya dalam hatiku. biarlah jika akhirnya membakar seluruh ayat dan syair yang lupa kukemasi. 1992 IBADAH SEPAROH USI