a. di sebuah musim rahasia
Di sebuah musim rahasia
kutemu pohon masa lalu
di sana terpahat namaku dan namamu
ketika kita diam bertemu,
saling membisu, lalu pulang
pada rindu yang jatuh
Di pohon itu pula,kupu-kupu berhamburan
melambaikan namamu di langit petang
tanpa kutahu, mereka meninggalkan
namaku sendirian di ranting kerontang
Sebab di ranting itu
ulat-ulat memamah namaku, satu per satu
sampai nama-namaku luruh, kulupakan
dan tak kuhapal, satu per satu
b. pohon renta
pohon renta, yang usianya
hanya mampu kita duga
ketika bersua di siang lapang
sebagai kanak-kanak berlarian
bersembunyi dari terik yang memanjang
kita tak bisa melawan
hingga kita temukan
sebatang pohon tua rindang
pohon penghalang; senyap meneduhkan
kupahatkan namaku,
isyarat waktu yang membatu:
aku ingin mengenalmu
kusemaikan reranting mimpi untukmu,
juga bebunga igau, juga kupu-kupu
harum bakau
agar sesekali engkau singgah
dalam sepasang nama yang kita dedah
pada rahasia paling purba
c. seperti pusaran waktu
seperti pusaran waktu dungu
senja menawanku pada masa lalu
namamu haru, perlahan lenyap
disesap rindu
sepasang degup bersitumbuh
di jantung kanakku
aku reguk haus kenangan
jalan kota merenggang, lengang
pertigaan :
tempat pohon renta menjulang,
menghilang ke langit lapang
di situ, tubuhmu semu aku rengkuh
hingga tanggal-tanggal gugur jauh
(2008)
Di sebuah musim rahasia
kutemu pohon masa lalu
di sana terpahat namaku dan namamu
ketika kita diam bertemu,
saling membisu, lalu pulang
pada rindu yang jatuh
Di pohon itu pula,kupu-kupu berhamburan
melambaikan namamu di langit petang
tanpa kutahu, mereka meninggalkan
namaku sendirian di ranting kerontang
Sebab di ranting itu
ulat-ulat memamah namaku, satu per satu
sampai nama-namaku luruh, kulupakan
dan tak kuhapal, satu per satu
b. pohon renta
pohon renta, yang usianya
hanya mampu kita duga
ketika bersua di siang lapang
sebagai kanak-kanak berlarian
bersembunyi dari terik yang memanjang
kita tak bisa melawan
hingga kita temukan
sebatang pohon tua rindang
pohon penghalang; senyap meneduhkan
kupahatkan namaku,
isyarat waktu yang membatu:
aku ingin mengenalmu
kusemaikan reranting mimpi untukmu,
juga bebunga igau, juga kupu-kupu
harum bakau
agar sesekali engkau singgah
dalam sepasang nama yang kita dedah
pada rahasia paling purba
c. seperti pusaran waktu
seperti pusaran waktu dungu
senja menawanku pada masa lalu
namamu haru, perlahan lenyap
disesap rindu
sepasang degup bersitumbuh
di jantung kanakku
aku reguk haus kenangan
jalan kota merenggang, lengang
pertigaan :
tempat pohon renta menjulang,
menghilang ke langit lapang
di situ, tubuhmu semu aku rengkuh
hingga tanggal-tanggal gugur jauh
(2008)
Komentar