PALEMBANG, KOMPAS.com — Presiden Penyair Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri, meminta pemerintah agar memberi ruang para penyair untuk lebih berkreasi menampilkan karya-karya puisinya. "Pemerintah perlu menyediakan ruang bagi penyair untuk berkreasi dan berkarya serta menampilkan puisi-puisinya. Ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah yang saat ini terkesan belum dilakukan," kata dia di sela Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) V di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (17/7/2011). Menurut dia, selama ini eksistensi penyair cenderung terbatas per kelompok, seperti melalui majalah Horizon dan Komunitas Utan Kayu. "Kalau pemerintah memberi perhatian kepada penyair, kelompok-kelompok itu seharusnya dirangkul untuk disatukan dan melibatkan kumpulan lain," ujar dia. Ia menyatakan pula, pemerintah seharusnya menciptakan kurikulum pendidikan yang dapat mendorong generasi muda menjadi cinta sastra Indonesia. "Karena sesungguhnya kata-kata yang...
sastra ialah sesuatu yang tumbuh dari segala keterasingan, kesunyian serius yang tercipta ketika manusia dalam keadaan terdesak! namun sastra (harus) serius? tidak juga!