Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2009

Muat di Surabaya post, 15 Maret 2009

Lagu Kelam Rembulan - sajak bagi Julia "betapa jiwa kesakitanku terlahir, meneguhkan segenap Khidir yang terpinggir, di sekian ribu tafsir, di seluruh sepuh takdir" Mimpimimpi itu kian ganjil Lia, seganjil pesona mendung tercipta di bias padam bibirmu yang kian memburu. Sebagai ingatan akan waktu, kuimani beratus serdadu liar pecah sepanjang urat nadimu. Pertanda rumahrumah malam diteguhkan dan kabut ditinggikan, atas kegelapan yang tidur di awal rasa mabukku. Esok, segera kurayu keliaran tubuhmu. Sebab segala cuaca adalah ajal menunggu, menguncup tanpa tahun cahaya. Rupanya lanskap hijau muram adalah anakanak terpampang, berjalan sekujur putih kulitmu yang menyimpan segenap merih rindu. Lantas, melampaui kilatan kekupu, pikiranku yang tercencang sepanjang abad meletup, melebihi lambang cinta terpancung di dasar gema. Segera, sajaksajakku berakhir sepilu pekik, menembusi sulur pendek rambutmu. Dengan ketajaman jurang terpajang